untuk kesekian kalinya kita terjebak dikeadaan yang sama, ini kali ketiga dalam empat tahun terakhir,
aku tak pernah tau bagaimana kamu selalu bisa berhasil menemukan ku, padahal aku pikir langkah ku sudah semakin jauh, kamu rasanya sudah benar benar musnah diotakku, tapi entah kenapa takdir selalu lebih punya cara untuk mempertemukan kita, aku yang selalu kalah, saat tiba tiba kau muncul dihadapanku, aku masih bisa luluh,
mungkin karena kau pria pertama yang mengisi tempat kosong dibagian terdalam dan tersudut di hatiku, atau mungkin karena kau pria sederhana yang mampu membuatku jadi diri sendiri.
yang aku tau kau berbeda, yang aku tau kau satu satu nya pria yang selama ini mampu membuatku benar benar jadi wanita seutuhnya, yang aku tau kau mencintaiku.
begitu juga aku ..
tapi itu hanya sebatas kalimat, saat kau bilang "aku mencintaimu" .. dari dulu sampai sekarang ..
kau tak pernah berfikir kalimat mu itu membuat ku semakin terpuruk, bagaimana bisa kau bilang begitu, bagaimana bisa kau masih mengucapkan kalimat bahwa kau mencintaiku.
aku masih tak pernah mengerti apa yang yang ada didalam otakmu, tak pernah kah kau memikirkan sedikit saja tentang perasaanku,. aku lebih mencintaimu, aku lebih segala galanya kepadamu.
entah bagaimana caranya hari itu takdir mempertemukan kita ..
aku duduk manis disampingmu, kita menghabiskan satu hari bersama, membicarakan hal yang tak pernah penting, dan kau tau aku sangat bahagia.
aku masih ingat saat kau bilang " kamu tau, ngobrol sama kamu sama kaya aku ngobrol sama diri aku sendiri, jadi kalo kita pisah sama kaya aku pisah sma diri aku sendiri, hehehe"
" aku sayang sama kamu walau keadaannya udah beda " ucapmu lirih
aku tak tau bagaimana caranya kalimat mu selalu bisa membanting ku begitu keras,seolah olah jatuh dari ketinggian 10 ribu kaki..
" aku juga sangat menyayangimu" bisikku dalam hati
aku tak bisa mngungkapkannya , dan itu lebih menyakitkan ..
dari sejak awal mengenalmu aku memang tak pernah menuntut banyak untuk hubungan kita, aku hanya berfikir bahwa aku adalah orang yang kau cintai sesaat, itu yang senantiasa bergentanyangan diotakku, dan keadaan ini selalu membuat ku mengalah, aku memilih meninggalkanmu walau aku tau ini membuatmu terluka, tapi itu lebuh baik dari pada harus membiarkan kita terbelenggu dalam keadaan yang salah, dalam hubungan yang seharusnya tak pernah terjadi..
kau pernah bilang yang terjadi antara kita hanya bagian dari nafsu, tidak akan pernah berlangsung lama , kalimat mu itu membuatku semakin terpuruk, aku semakin merasa tak pernah diperjuangkan, aku semakin yakin bahwa aku memang sesaat untukmu, pernah sekali kutanyakan padamu, apa yang akan terjadi selanjutnya pada hubungan kita, kau hanya menjawab kalo kita jodoh pasti selalu ada jalannya, kau seolah pasrah, tak sedikitpun aku merasa bahwa kau akan memperjuangkanku, aku tau semua yang telah terjadi adalah takdir, tapi takdir bisa berubah dengan doa, aku selalu ingin kau doakan agar kita bisa bersama,tapi ku rasa itu hanya bagian dari impian omong kosongku..
15 menit berlalu, kita masih terdiam aku masih duduk manis disampingmu, kali ini aku tak sanggup menatapmu, kurasa dengan begitu aku bisa sedikit menahan jika air mata ku terasa ingin tumpah ...
entah bagaimana caranya aku tak sanggup berucap sepatah katapun, sampai akhirnya kau yang bicara ..
" kebodohanku adalah aku tak pernah bisa memilih antara kamu atau dia, bagiku kalian sama pentingnya, aku mencintainya sejak aku mencintaimu, hanya saja dia lebih sanggup bertahan menghadapiku, karena kamu lebih muda darinya dan aku rasa kamu akan sulit beradaptasi dengan sikapku, seandainya aku disuruh memilih antara kamu dan dia, aku lebih baik mati.. jujur aku masih belum rela jika ada pria lain yang berdiri disampingmu merangkulmu, mengusap air matamu yang jatuh karenaku, tapi aku tak pernah punya kekuatan untuk menahannya, maaf kan aku yang dengan sengaja menyiksa mu seperti ini, yang perlu kamu tau sampai detik ini pun aku masih sangat menyayangimu, aku janji ini pertemuan terakhir kita karena setelah menikah nanti aku kan pindah, aku tak kan mengganggumu lagi, aku tak meminta mu untuk hadir di pesta pernikahanku, tapi aku sangat berharap bisa melihatmu disana, berbahagia bersamaku, maafkan aku "....
aku tau kalimat itu cepat atau lambat pasti akan kau utara kan padaku, dan cepat atau lambat pula gunung es di hati ini pasti akan mencair, aku sudah mempersiapkan hati ku bahkan lebih kuat dari baja karena aku tau hal ini akan terjadi, aku bahkan tak tau harus berkata apa .. mungkin hanya kalimat ini yang masih tersisa diotakku
"berhentilah meminta maaf, kamu ngga salah, yang penting kamu bahagia, aku juga bahagia kok, insya allah aku akan dateng " jawabku
entah dalam keadaan sadar atau tidak yang jelas kalimat itu yang terekam jelas yang bisa ku ucapkan untukmu, aku tak bisa melukiskan betapa hancurnya aku saat itu, tapi yang paling aku syukuri adalah mungkin tugasku untuk mencintaimu telah sampai pada titik jenuh kesanggupannya untuk bertahan...
03 SEPTEMBER
18:35
Mmm aalaah sedihnyee eeehh. Sabo kak eja. Byk yg elok lagi menunggu mu
BalasHapus